INTEGRASI
SISTEM INFORMASI

DISUSUN
OLEH:
ANIF
ANISSA
11150419
STIE
BANK BPD JATENG
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem
terintegrasi merupakan sistem informasi yang melibatkan berbagai unit fungsiona
di dalam perusahaan maupun hubungan perusahaan dengan pihak luar seperti
pelanggan dan pemasok. Namun masih banyak yang belum tau tentang bagaimana
sistem intergasi itu berjalan dan dan pembuatan sistem terintegrasi tersebut.
Untuk
itu, bersama tersusunya makalah ini, kami akan menbahas tentang integrasi
sistem guna sebagai pengetahuan tambahan maupun referensi kita dimasa yang akan
datang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
dari integasi sistem ?
2. Apa saja yang
berkaitan sistem integrasi ?
3. Bagaimana metode
yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem integrasi ?
4. Bagaimana strategi
integrasi sistem ?
5. Apa contoh
implementasi integrasi sistem ?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan dari
Penulisan Makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas matakuliah
integrasi sistem (khusus bagi penulis).
2. Membarikan
informasi dan referensi kepada pembaca tentang sistem integrasi.
3. Mengetahui konsep
dari integrasi sistem.
4. Mengetahui metode
yang digunakan dalam membangaun sistem integrasi .
5. Mengetahui
strategi sistem integrasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem
Terintegrasi
Integrasi
: adanya saling keterkaitan antar sub sistem sehingga data dari satu sistem
secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem
yang lain.
Sistem
terintegrasi (integrated system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk
menghubungkan beberapa sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik
secara fisik maupun secara fungsional. Sistem terintegrasi akan menggabungkan
komponen sub-sub sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari
sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem.
2.2 Konsep dari
Integrasi Sistem
Pengintegrasian sistem
informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi Manajemen.
Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai
cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat
bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang
lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya. Secara
manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu
bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut
digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka
derajat integrasinya menjadi tinggi.
Konsep Integrasi sistem adalah
yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan yang
lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Hal ini sangat
bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem
yang lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi
sistem ini adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi.
Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin
banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh
bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan
(mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem
informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat. Keuntungan
lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong manajer untuk
membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen
(bagian) nya agar secara rutin mengalir ke system lain yang memerlukannya.
Suatu pelaporan biasanya
memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang
relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan.
Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan)
sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah
memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Integrasi
informasi dari sebuah sistem diperlukan karena :
1. Adanya kebutuhan
konstituen untuk bekerja sama antar bagian dalam suatu korporasi.
2. Terjadinya
pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling terkait,
sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan proses pertukaran data
dengan sistem informasi yang lain.
3. Dapat memungkinkan
penyediaan realtime pengaksesan data.
4. Mengubah data
untuk analisis bisnis dan pertukaran data, mengatur penempatan data untuk
kinerja, mata uang dan ketersediaan.
2.3 Metode Membangun
Sistem Integrasi
1. Vertical
Integration, merupakan proses
mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan
sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem
terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini
memiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan
beberapa entitas development yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama.
Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan
fungsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada –
karena effort lebih tinggi ada di proses “mempelajari” arsitektur sistem lama
dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan
ekspansi fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem
baru.
2. Star Integration, atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration,
adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem
ke semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan
dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain yang
dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan
dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini
layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak terlibat di
beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi sistem akan
terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram – proses interkoneksi antar sub
sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi
sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk
mempelajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya.
3. Horizontal
Integration, atau ada yang mengistilahkan
dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang
mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi
sebagai interpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan
berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan
menghemat biaya integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi
proses pengintegrasian hanya layer interpreter tersebut. Untuk
menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu diimplementasikan di layer
interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan menangani interface dari
proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer
akan menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang
memerlukannya.Metode Enterprise Service Bus (ESB) ini memiliki banyak kelebihan
jika diadopsi dalam merancang arsitektur sistem terintegrasi, yaitu antara lain
:
a. Lebih cepat dalam
melakukan penyesuaian dengan sistem yang telah ada
b. Meningkatkan
fleksibilitas, mudah untuk diperbaharui mengikuti perubahan keperluan sistem
(system requirements)
c. Membuat standar
sistem sehingga bisa diaplikasikan di sub sistem mana pun
d. Porsi pekerjaan
software development lebih banyak di “konfigurasi” daripada “menulis code”
untuk integrasi
e. Dapat diterapkan
mulai ruang lingkup kecil hingga di level enterprise
Namun metode horizontal integration atau Enterprise
System Bus (ESB) yang tampaknya ideal ini bukan berarti tidak ada kelemahan.
Beberapa kelemahan yang cukup signifikan pengaruhnya antara lain :
1. Pembuatan standar
sistem dalam Enterprise Message Model banyak berkutat di aspek analisis dan
manajerial, biaya analisis benar-benar tinggi karena perlu berkolaborasi dengan
analis-analis yang bertanggung jawab terhadap arsitektur dan desain
sistem-sistem yang telah ada.
2. Secara khusus
memerlukan perangkat keras (hardware) yang spesifik, seperti misalnya
business-logic-server yang independen dan tidak integral dengan salah satu atau
sebagian dari sub sistem yang telah ada.
3. Perlu tambahan
tenaga (SDM) berupa Middleware Analyst yang akan mengkonfigurasi, merawat, dan
mengoperasikan layer Enterprise Service Bus.
4. Karena biasanya
ESB mempergunakan XML sebagai bahasa komunikasi antar sistem, tentu akan
memerlukan resources dan komputasi berlebih untuk melakukan parsing-reparsing
dalam komunikasi data.
5. Memerlukan effort
yang cukup tinggi dalam mengimplementasikan ESB karena cukup banyak
layer/tingkatan aplikasi yang harus ditangani, tidak hanya aplikasi-aplikasi
interface dari sub-sub sistem saja, melainkan juga layer interpreter yang juga
memiliki karakteristik sebagai aplikasi juga.
2.4 Strategi Integrasi
Sistem
Ada
dua Pendekatan Integrasi Sistem Informasi :
1. Pendekatan
Total & Homogen
a. Melakukan
integrasi di semua aspek bisnis dengan suatu kerangka/framework standart
& dilakukan serentak di setiap bidang.
b. Komponen yang
homogen diharapkan mempermudah proses integrasi
c. Contohnya:
Implementasi product vendor ERP spt SAP, Oracle Application/Peoplesoft,
Sage Group, IBM Websphere dll
d. Mahal & Implementasi
membutuhkan waktu yang panjang (tergantung kematangan TI
suatu organisasi)
2. Pendekatan
Bertahap
a. Mulai dari bawah
& memanfaatkan sistem informasi existing
b. Sistem
informasi-sistem informasi dirangkai mengikuti pola integrasi
dan kebutuhan informasi akan datang
c. Butuh waktu yang
lama dan konsisten agar tidak gagal
d. Relatif lebih
murah
e. Butuh strategi
khusus ( Non Teknis Termasuk Political Will dari Pimpinan )
2.5 Contoh
Implementasi Integrasi Sistem
Banyak
administrasi perkantoran yang bisa diterapkan dalam suatu sistem informasi
terintergrasi, saya ambil contoh Sistem Informasi Pemerintahan
Kabupaten yang saling terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi
Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi, administrasi perencanaan tidak
perlu lagi menghabiskan kertas untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang
berkompeten seperti Bappeda atau bagian hukum karena semua sudah mempunyai
akses ke dalam sistem baik itu dari subag perencanaan di unit kerja maupun dari
Bappeda/Bag. Hukum, cukup dari meja kerja masing melakukan tugasnya. Contoh
lainnya, laporan kinerja pelaporan realisasi kinerja/keuangan yang biasanya
harus disetor ke Bappeda, Bagian Pembangunan, dan Bagian Keuangan tidak perlu
lagi di cetak dengan demikian penghematan anggaran dapat terjadi. Namun saya
mencoba untuk melihat kemungkinan sistem informasi yang dapat diintegrasikan
untuk meningkatkan efisiensi kerja administrasi di pemerintahan. Sistem
Informasi Keuangan Berhubungan langsung dengan Aplikasi Perencanaan dan
pelaporan yang memungkinkan akuntabilitas keuangan dapat terjaga.
Sistem
Informasi Kepegawaian :
· Langsung dikelola
oleh sub bagian kepegawaian di masing-masing unit sesuai dengan otoritas yang
dimiliki.
· Struktur jabatan.
· Mutasi.
· Format Draft Surat
yang berhubungan dengan kepegawaian seperti SK Kenaikan Pangkat, KP4, SK
Kenaikan Gaji Berkala, Surat Izin/Cuti dll.\
· Format DUK.
· Absensi
Sistem
Informasi Persuratan
· Terdapat Form
Pengisian untuk membuat surat2 dinas yang dibuat secara berjenjang mulai dari
bawah hingga kepada pejabat yang bertanda tangan.
· Format surat
Ranperda, SK, Undangan, Surat Tugas, Telaahan staf dll
· Terhubung dengan SMS
center yang akan mengirim pesan singkat sesuai dengan peruntukan surat yang
diterbitkan ini dapat dilakukan karena terhubung dengan database pegawai di
aplikasi kepegawaian.
Sistem
Informasi Barang Daerah
· Dikelola langsung
oleh pengurus/penyimpan barang unit kerja masing2.
· Berhubungan dengan
aplikasi kepegawaian sehingga dapat diketahui siapa pemakai barang.
Sistem
Informasi Gaji
· Berhubungan
langsung dengan database pegawai sehingga perhitungan gaji disesuikan dengan
data pegawai yang telah ada di aplikasi kepegawaian.
· Format cetak untuk
ampra, daftar gaji, SPP Gaji dll.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep Integrasi sistem adalah
yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan yang
lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Hal ini sangat
bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem
yang lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi
sistem ini adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi.
Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin
banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh
bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan
(mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem
informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Suatu pelaporan biasanya
memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang
relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan.
Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan)
sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah
memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar