Selasa, 13 Desember 2016

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BIG DATA


LOGOMM.jpg



Disusun Oleh :
ANIF ANISSA
11150419



STIE BANK BPD JATENG
2016



BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
       Perkembangan jaman hingga saat ini sangat berdampak besar terhadap kehidupan sekarang. Salah satu hal yang berubah adalah cara menggunakan data. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, karena dapat dilihat sekarang penggunaan tiap individu terhadap data sudah sangat tinggi, hampir semua orang memiliki data dalam setiap perangkatnya (komputer / laptop, smartphone, flashdisk, harddisk eksternal, dll) yang jika dijumlahkan akan menjadi besar sekali. Hal ini dipengaruhi juga dengan mudahnya tiap individu untuk mendapatkan data yang diinginkannya (film, musik, games, dll) melalui internet. Internet menghubungkan tiap individu di seluruh dunia dengan mudah tanpa memperdulikan jarak / lokasi dan waktu. Sekarang dengan terjadinya perkembangan teknologi, data menjadi hal yang penting dalam menjalankan berbagai hal, beberapa diantaranya; mengetahui tren pasar, mengetahui keinginan konsumen saat ini, meningkatkan hasil penjualan, dll. Hasil perubahan ini sangatlah besar, data pun diolah dengan lebih terkomputerisasi sehingga penyimpanan beberapa data dapat menghemat tempat dalam kantor perusahaan dengan cara penyimpanan softcopy. Data yang tersimpan ini lama kelamaan menjadi sangat banyak dan besar sehingga semakin susah untuk digunakan, hal tersebut disebut big data. Dengan perkembangan sekarang, big data ini sudah dapat diolah dan digunakan lagi, bahkan memberikan hasil yang lebih baik karena mencakup pengolahan data yang ada di dalam social media.
       Dengan perkembangan data inilah big data muncul dan saat ini mulai berkembang. Penggunaannya pun semakin luas, hingga mencakup social media, sehingga dapat menganalisa tren pasar dengan melihat sentimen analisis pelanggan melalui social media. Dengan perkembangan saat ini, ada baiknya untuk memahami lebih dalam mengenai big data, sehingga dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal.











BAB 2
Pembahasan
Pengertian Data
(R. Kelly Rainer, 2011) Data, menunjuk pada deskripsi dasar akan benda, event, aktivitas, dan transaksi yang terdokumentasi, terklasifikasi,dan tersimpan tetapi tidak terorganisasi untuk dapat memberikan suatu arti yang spesifik.
       Berdasarkan pengertian di atas, data merupakan hal paling mendasar yang dibutuhkan perusahaan yang dapat diperoleh dari proses-proses operasional sehari-hari maupun sumber-sumber luar yang akan diolah menurut keinginan perusahaan.
Pengertian Information
       (R. Kelly Rainer, 2011) Information, merupakan data yang telah terorganisir agar dapat memberikan arti dan nilai kepada penerima.
       Berdasarkan pengertian di atas, hasil penyusunan dan transformasi data yang dapat memberikan makna baru kepada data tersebut.
       Berdasarkan pengertian di atas, knowledge menjadi sarana bagi para manajer untuk membuat keputusan - keputusan yang crucial dan berdampak besar bagi perusahaan, dimana kesalahan atau kecacatan dalam knowledge dapat memberikan dampak buruk bagi perusahaan. 
Pengertian Big Data
Big data adalah data berukuran raksasa yang volumenya terus bertambah, terdiri dari berbagai jenis atau varietas data, terbentuk secara terus menerus dengan kecepatan tertentu dan harus diproses dengan kecepatan tertentu pula.
Menurut Lawencon (2014, February) Teknologi Big Data adalah manajemen aset informasi dengan volume tinggi, kecepatan tinggi dan kompleks yang membantu perusahaan mengelola data dengan biaya efektif dan mendorong inovasi pengolahan informasi untuk pengambilan keputusan dan peningkatan pengetahuan atau wawasan. Big Data menjamin pemrosesan solusi data dengan varian baru maupun eksisting untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis.
Menurut Ronald Widha (2012, Mei) Big Data didefinisikan sebagai sebuah problem domain di mana teknologi tradisional seperti relational database tidak mampu lagi untuk melayani. Definisi Big di sini adalah volume, velositas dan variasi datanya. Peningkatan volum, velositas dan variasi data banyak diakibatkan oleh adopsi internet. Setiap individu memproduksi konten atau paling tidak meninggalkan sidik jari digital yang berpotensial untuk digunakan untuk hal-hal baru.
Big Data biasanya mengacu pada jenis berikut data:
·         Traditional enterprise data - termasuk informasi pelanggan dari sistem CRM, ERP data transaksional, transaksi toko web, dan data general ledger.
·         Machine-generated /sensor data - termasuk Call Detail Record ("CDR"), weblog, smart meter, sensor manufaktur, log peralatan (sering disebut sebagai digital exhaust), data sistem perdagangan.
·         Social data - termasuk umpan balik pelanggan sungai, situs micro-blogging seperti Twitter, platform media sosial seperti Facebook
      Cloud Computing
Cloud Computing merupakan layanan teknologi yang memungkinkan pengguna atau user mengelola data-data yang dimiliki, bukan lagi dengan menggunakan teknologi komputer fisik, melaikan dengan teknologi berbasis internet.
Menurut Kusuma Wardani (2013) Komputasi awan (cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan layanan jasa teknologi informasi yang menyediakan perangkat atau infrastruktur melalui koneksi internet untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan.
Cloud computing adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Menurut Meruvian (2013) Cloud computing merupakan sebuah jargon baru diabad milenium yang lahir untuk merepresentasikan semua hal, sebuah konsep baru yang merubah mekanisme bagaimana mengembangkan sistem dilakukan. Sebuah metode virtualisasi yang memungkinkan sistem operasi, middleware, database server, email server sampai web itu sendiri adalah satu lapisan yang sama. Padahal kita tahu tidak ada satu server pun yang tidak dapat berjalan tanpa sistem operasi.
Pembahasan Lanjut Mengenai BIG DATA
Big Data adalah teknologi baru pengelolaan informasi. Saat ini kita mengenal relational data store dan warehouse yang digunakan banyak perusahaan untuk mendapatkan informasi, melakukan analisis, dan prediksi dari data-data yang mereka miliki. Lalu apakah BIG DATA akan menggantikan teknologi data relasional?
Dalam pembahasan mengenai topic big data saat ini kelompok kami kurang setuju dengan pengertian yang di utarakan oleh beberapa ahli, karena dari apa yang di pelajari yang termasuk ke dalam “BIG DATA” adalah semua data yang tidak dapat diolah atau dianalisis menggunakan proses dan tools yang umum digunakan saat ini. Disadari atau tidak saat ini individu maupun organisasi apapun memiliki akses yang luas sekali terhadap informasi dengan adanya internet tapi hanya sedikit dari mereka yang mampu mendapatkan value dari informasi tersebut karena kebanyakan informasi itu tersedia dalam bentuk “mentah”, tidak terstruktur atau semi-terstruktur. Oleh karena keterbatasan pemahaman akan informasi itulah yang pada akhirnya menyebabkan mereka tidak tahu apakah informasi yang ada itu berharga untuk mereka atau tidak. Dapat di analogikan ke dalam perkembangan internet saat ini seperti bumi kita yang tercinta, maka BIG DATA adalah batu bara di jaman batu, mudah ditemukan tetapi sedikit yang tahu kegunaannya.

Dimensi -Dimensi Big Data
Ada 4 (empat) dimensi yang ada pada Big Data : Volume, Velocity, Variety, dan Veracity.
1.    Volume
Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah data yang beredar seperti data berkas transaksi yang disimpan bertahun tahun lamanya, lalu juga seperti data tentang akun yang berada pada media sosial, adanya data tentang chace yang ada  pada mesin - mesin pabrik yang disimpan, dan masih banyak lagi. Sebetulnya  permasalahan tentang membludaknya volume data ini sudah ada sejak dulu, dan solusipun telah diterapkan dengan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan penyimpanan data. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, masalah lain muncul. Yaitu tentang bagaimana cara untuk mengolah data yang begitu banyak sampai  bisa menghasilkan sebuah nilai yang berarti.
2.    Variety
Merupakan pengelolaan data yang terdiri dari berbagai jenis dan format. Tentu saja dari begitu banyaknya data yang ada tidaklah hanya dalam satu format saja, pastinya dalam berbagai macam jenis format yang tentunya harus dikelola dengan baik. Pada  bagian ini, masih ada segelintir perusahaan yang merasa kesulitan untuk mengatasi  permasalahan ini. 3. Velocity
Bagian ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi sebagian besar perusahaan. Karena mereka berurusan dengan waktu, jadi mereka harus mengelola data yang ada yang begitu banyaknya dengan cepat atau bahkan hampir mendekati kata real-time.
4. Veracity
Veracity mengacu pada tingkat keandalan yang terkait dengan jenis tertentu dari data. Berjuang untuk kualitas data yang tinggi merupakan syarat big data penting dan tantangan, tapi bahkan metode pembersihan data yang terbaik tidak dapat menghapus ketidakpastian yang melekat pada beberapa data, seperti cuaca, ekonomi, atau aktual keputusan membeli pelanggan masa depan. Kebutuhan untuk mengakui dan merencanakan ketidakpastian adalah dimensi data besar yang telah diperkenalkan sebagai eksekutif berusaha untuk lebih memahami dunia di sekitar mereka. 
Untuk mengelola ketidakpastian, analis perlu menciptakan konteks sekitar data.
Big Data for development
Big Data untuk keperluan development berkaitan dengan, tetapi berbeda dari, 'tradisional Data pembangunan '(misalnya data survei, statistik resmi), dan sektor swasta dan media mainstream menyebutnya 'Big Data’.
Big Data untuk sumber Pengembangan umumnya memiliki beberapa / semua fitur ini:
1. Digitally generated
data yang dihasilkan secara digital (sebagai lawan yang didigitalkan manual), dan dapat disimpan dengan menggunakan rangkaian satu dan nol, dan dengan demikian dapat dimanipulasi oleh komputer
2. Passively produced
 Data ini merupakan data yang dihasilkan atau produk dari kehidupan kita sehari-hari atau interaksi dengan jasa digital.
3. Automatically collected
Data-data yang terbentuk dari data-data operasional dan transaksi yang dikumpulkan dan telah diproses (ETL) dan si simpan kedalam data mart
4. Geographically or temporally trackable
Data –data yang menunjukan lokasi atau posisi, misalnya data lokasi ponsel atau durasi waktu panggilan
5. Continuously analysed
informasi yang relevan dengan kesejahteraan manusia dan pembangunan dan dapat dianalisis secara real-time
Pengunaan Big Data dalam perusahaan
Ø  IT logs Analytics
       Penyimpanan Log jangka panjang, digunakan untuk analisa proses sistem yang sedang berjalan untuk mencegah dan menaggulangi kegagalan dalam sistem, mengunakan hasil analisa log untuk menemukan dan mentukan secara pasti kegagalan apa yang terjadi didalam sistem, menyiapkan langkah-langkah pasti yang dapat digunakan sebagai solusi masalah sistem.
Ø  Fraud Detection Pattern
Banyak digunakan dalam Bidang keuangan atau dimana saja transaksi finasial terlibat, Memaksimalkan pengunaan data-data yang ada untuk memberikan kemampuan unutk mendeteksi fraud ketika transaksi sedang berlangsung
Ø  The Social Media Pattern
Pengunaan Big data untuk analisa media social dan sentiment pelangan, memberikan kemampuan bagi perusahan untuk mengetahui keinginan customer secara luas, mendapatkan feedback secara langsung, dan mengenali langsung dampak sentimen terhadap penjualan, serta efektivitas dan penerimaan pelangan terhadap pemasaran yang dilakukan.
Ø  The Call centere Mantra
Penyimpanan hasil perbincangan atau laporan customer dalam bentuk text yang kemudian digunakan sebagai data untuk analisa masalah yang dihadapai customer, memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk memberikan tanggapan yang cepat maupun secara langsung terhadap masalah yang dihadapi customer, serta kemampuan unutk mendeteksi penurunan loyalitas customer dikarenakan masalah dan ketidakpuasaan.
Ø  Risk: Patterns  for Modeling and Management
Memberikan kempuaan pengunaan data secara penuh dan analisis dalam pemodelan resiko dan menejemen resiko untuk memberikan pengetahuan akan resiko dan penanggulangannya secara tepat dan langsung 
Ø  Big data and The Energy Sector
Memberikan kemampuan penyimpanan dan pemrosesan data secara langsung dari berbagai sumber(sensor), analisa dan kemudahan dalam pengenalan noise untuk memisahkannya dari signal.
Tantangan dalam pemanfaatan Big Data
       Dalam usaha pemanfaatan Big Data dapat terdapat banyak hambatan dan tantangan, beberapa hal diantaranya berhubungan dengan data dimana melibatkan acquisition, sharing dan privasi data, serta dalam analisis dan pengolahan data
Ø  Privasi
Privasi merupakan isu yang paling sensitif, dengan konseptual, hukum, dan teknologi, Privasi dapat dipahami dalam arti luas sebagai usaha perusahaan untuk melindungi daya saing dan konsumen mereka. Data-data yang digunakan / disimpan sebagai big data
Ø  Access dan sharing
Akses terhadap data, baik data lama maupun data baru dapat menjadi hambatan dalam mendapatkan data untuk big data, terlebih pada data lama dimana data- data tersimpan dalam bentuk – bentuk yang berbeda-beda dan beragam ataupun dalam bentuk fisik, akses terhadap data baru juga membutuhkan usaha yang lebih kerana diperlukannya izin dan lisensi untuk mengakses data-data non-public secara legal.
Ø  Analisis
Bekerja dengan sumber data baru membawa sejumlah tantangan analitis. relevansi dan tingkat keparahan tantangan akan bervariasi tergantung pada jenis analisis sedang dilakukan, dan pada jenis keputusan yang akhirnya akan bisa diinformasikan oleh data.
Tergantung dari jenis data terdapat 3 kategori dalam analisis data
o   Penentuan gambaran yang benar
Masalah ini biasanya ditemukan dalam penanganan unstructured user-generated text-based data dimana data yang didapatkan belum tentu benar karena data atau sumber yang salah.
o   Interpreting Data
       Kesalahan –kesalahan seperti Sampling selection bias merupakan hal yang sering ditemukan dimana data yang ada tidak dapat digunakan untuk mepresentasikan semua populasi yang ada, dan apophenia, melihat adanya pola walaupun tidak benar-benar ada dikarenakan jumlah data yang besar, dan kesalahan dalam menginterpreasikan hubungan dalam data.
o   Defining and detecting anomalies
tantangan sensitivitas terhadap spesifisitas pemantauansistem. Sensitivitas mengacu pada kemampuan sistem pemantauan untuk mendeteksi semua kasus sudah diatur untuk mendeteksi sementara spesifisitas mengacu pada kemampuannya untuk mendeteksi hanya kasus-kasus yang relevan. kegagalan untukmencapai hasil yang terakhir "Tipe I kesalahan keputusan", juga dikenal sebagai "positif palsu"; kegagalanuntuk mencapai mantan "Type II error", atau "negatif palsu." Kedua kesalahan yang tidak diinginkan ketika mencoba untuk mendeteksi malfungsi atau anomali, bagaimanapun didefinisikan, untuk berbagai alasan. Positif palsu merusak kredibilitas sistem sementara negatif palsu dilemparkan ragu pada relevansinya. Tapi apakah negatif palsu lebih atau kurang bermasalah daripada positif palsu tergantung pada apa yang sedang dipantau, dan mengapa itu sedang dipantau.


BAB 3
Penutup
Kesimpulan
       Dapat disimpulkan bahwa big data sudah mulai dimanfaatkan dan akan sangat berguna untuk dipahami lebih dalam untuk mengimbangi perkembangan jaman ke arah teknologi dan analisis yang lebih praktis.
Saran
-          Mempelajari lebih dalam mengenai big data, karena hal ini akan sangat berguna bagi perusahaan, dimana perusahaan jaman sekarang mulai mempelajari tren pasar dan pola hidup konsumen.
-          Dalam penerapannya, perusahaan akan membutuhkan orang yang khusus dalam bidang data mining, karena hal ini cukup rumit dan diperlukan orang yang paham cara untuk menggunakan data.


















Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar